INTRADE Malaysia & KLITF 2012 (1)

Sebuah opportunity saya peroleh akhir Oktober lalu dari MATRADE (Malaysia Trade) di Jakarta yang mengundang saya untuk menghadiri INTRADE (International Trade) dalam posisi buyer yang akan berlangsung 27-29 November 2012.  Diantara sempitnya waktu untuk melakukan pendaftaran, saya agak terkejut karena undangan ini langsung dari Matrade.  Seingat saya Matrade menggelar 2 event tiap tahun, INTRADE (November) dan MIHAS (April).  Sudah jamak biasanya di beberapa tahun kebelakang ini rekan-rekan TDA mendapat prioritas dan di arrange oleh salah satu rekan TDA (pak Iwan Agustian Dari TDA Depok).  Bahkan melalui koordinasi beliau, saya sempat mendaftar mengikuti MIHAS awal tahun lalu. Namun karena MIHAS diperuntukkan khusus untuk produk makanan alokasi saya diundur untuk INTRADE sesuai dengan bidang usaha saya.  Saya bayangkan tentunya akan lebih menyenangkan bila masuk dalam rombongan TDA.  Namun karena keterbatasan waktu, pikiran saya terfocus pada pendaftaran.  Ditambah dengan konfirmasi penerimaan yang baru dikirim tepat seminggu sebelum acara dan pada akhir bulan membuat saya tak lagi bisa melakukan konfirmasi akan hal itu. Besar harapan sesampai disana akan saya jumpai rombongan “kafilah” TDA.  Rupanya saya keliru, tercatat ada 7 peserta dari Indonesia, namun rupanya hanya ada 4 peserta yang hadir. Dan hanya 2 yang dari TDA, Mr Copy – Usaha saya dan Talenta Mekara yang di gawangi pak Niam Masyuri dari TDA Depok.

PERSIAPAN

Seminggu semestinya waktu yang cukup untuk mempersiapakan keberangkatan ke KL yang bisa dihitung hanya 2 jam penerbangan dari Jakarta.  Namun sebaliknya karena Event berada di akhir bulan, mau tak mau semua pekerjaan akhir bulan harus di selesaikan semua di awal termasuk masalah penggajian dan laporan bulanan.  Terlebih saya ingin dari event ini ada peluang ataupun pembelajran bisnis yang bisa saya dapatkan.  Boleh dikata saya serius mempersiapkan termasuk mencari info dari tulisan rekan-rekan yang pernah mengikuti event ini sebelumnya.  Bahkan saya mencari keterangan lebih jauh di website Matrade.  Tak ketinggalan sayapun mengajak salah satu outlet manager saya untuk ikut dan merasakan wawasan internasional akan bisnis […….].

Continue Reading

Seorang Doktor (S3) dan Dosen Berbisnis Fotocopy

Disadur dari: Tulisan Pak Iim Rusyamsi di UKMSUKSES.COM 

“Just a Smart, Simple, and Systematic person” begitulah beliau mendefinisikan dirinya. Lelaki dengan nama lengkap Be Samyono ini awalnya bekerja sebagai arsitek pada pengembang perumahan tepi pantai di Surabaya. Masa kerja 4 tahun tidak juga menyadarkan dirinya akan dunia bisnis hingga masa resesi ekonomi terjadi di tahun 1998, perusahaan yang berada dalam sektor properti terpuruk, beberapa pengetatan dan strategi usaha baru diterapkan oleh Bp. Dahlan Iskan. Salah satunya adalah mengelola promosi perusahaan secara mandiri tanpa melalui agency. Secara pribadi Bp. Dahlan Iskan menunjuk lelaki kelahiran Magetan, 2 Mei ini dan membawa dia ke Graha Pena untuk mendalami graphic design di perusahaan induk JAWA POS diberi kepercayaan untuk mengelola materi promosi above the line di media cetak. Disinilah Sam mulai membantu kakak-nya untuk mengembangankan usaha Photocopy baru di jakarta melalui beberapa pekerjaan yang bisa di support dari Surabaya.

Akhir tahun 2009 Sam resign untuk melanjutkan S2 di Yogjakarta. Hingga saat kuliah usai, dia mencoba menetap di Jakarta untuk mencari pekerjaan. Namun, dengan kompetensi dan gelar yang dimiliki, tak ada satu pekerjaanpun yang bisa didapatkan. Dari sinilah Sam akhirnya mendirikan usaha pertamanya, MR COPY yang bergerak di bidang photocopy, percetakan dan stationery pada tanggal 1 Oktober 1998. […….]

Continue Reading

Sinergi Dari Sebuah KMM

Saat memasuki Raker Kerja TDA 2012 Akhir April lalu di Jogjakarta dalam keterbatasan waktu saya dalam, saya memohon pemakluman menyerahkan perwakilan TDA Jaksel kepada mas Hendra Ardianto.  Saya mengupayakan untuk membuat laporan yang comprehensive sebagai bekal yang akan di presentasikan beliau. Saya cukup tertegun dengan angka yang saya peroleh di paruh  pertama masa kepengurusan saya bersama rekan-rekan sekarang.  Mengambil data dari bulan September 2011  terlihat bahwa jumlah anggota TDA Jaksel mengalami peningkatan significant hal ini terlihat dari jumlah milish groups meningkat: 26% , member group FB: 141%, Data valid member: 111%, anggota ber KTA TDA: 164%. Dibalik kegembiraan saya terselip kekuatiran yang harus segera dipecahkan.

Kekuatiran saya berpangkal pada kecilnya rasio kepengurusan TDA Jaksel.  Bila setahun yang lalu keberadaan 3 pengurus aktif dibantu dengan rekan-rekan partisipan dan senior masih memungkinkan untuk menggulirkan program kerja yang dibuat.  Namun menilik kondisi yang berkembang saat ini saya harus realistis mempertanyakan tingkat keberhasilannya.  Saya berkesimpulan bahwa bergulirnya kegiatan TDA Jaksel terutama kegiatan offline dengan menitik beratkan pengurus sebagai EO yang seperti terjadi sebelumnya, tidaklah efektif lagi.   Sangat tidak sehat.  Berkaca dari struktur perusahaan akan tidak mungkin bila manajemen hanya terisi di bagian puncaknya.  Opsi untuk keluar dari hal ini adalah menambah kepengurusan baru atau membentuk EO.  Alternatif pertama saya singkirkan.  Perombakan kepengurusan selain memakan waktu dan mengubah banyak hal yang bersifat administrasi seringkali gagal karena tidak banyak yang berorientasi action.  Saya pilih alternative ke pembentukan EO  selain bersifat team base, fleksible juga langsung bersifat action oriented.  Satu kesepakatan yang akhirnya dipilih oleh pengurus. [……..]

Continue Reading

Menggunakan Tools Yang Bernama System

“Wah Selamat-selamat, welcome to the club” … Satu kebanggaan, ucapan selamat dan tepukan di pundak selalu kami berikan bagi rekan-rekan TDA Jaksel yang kebingungan.  Kebingungan karena bisnisnya memerlukan sentuhan-sentuhan baru agar bisa berjalan.  Kami sebut ini proses naik kelas.  Naik pada jenjang bisnis yang lebih tinggi.  Ketidak nyamanan pada zona bisnis yang telah ada menandakan adanya progres dan proses untuk tumbuh.  Dan ini pertanda hal yang positif dan patut untuk didukung.  Bagaimanapun menjalankan bisnis sama halnya menapak jenjang karir di satu perusahaan. Ada level-level yang harus didaki sesuai dengan tantangan bisnis, size bisnis, ataupun perkembangan bisnis itu sendiri.

Rupanya Komunitas TDA Jaksel tak ubahnya sebagai satu usaha atau perusahaan.  Dalam Komunitaspun ternyata sama ditemuai adanya tantangan dan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam menjawab perkembangan yang muncul.  Ini jelas masuk dinalar.  Saat awal kepengurusan yang baru anggota lama tak lebih dari 20an orang baik yang aktif maupun tidak, keakraban dan saling tahu antar satu dan lainnya amat sangat kental.  Komunikasipun tidaklah sulit untuk dibangun.  Namun begitu anggota group mencapai 300-an orang, ini tantangan tersendiri bagi Komunitas untuk bisa menjalankan perannya secara maksimal.  Terlebih lagi bertambahnya jumlah anggota bukan berarti secara paralel bertambah pula jumlah pengurus yang ada.  Tidak sama sekali.  Bahkan bila dipilah pengurus yang ada sekarang bisa dihitung dengan sebelah jari tangan. Belum lagi bila dihitung keaktifannya atau dihitung siapa pengurus yang bertempat tinggal di Jakarta selatan. Bilangan jari kita akan segera berkurang.[…….]

Continue Reading

Membangun KMB berbasis Coaching

Terlihat satu pasangan tergelak tawa, yang lain begitu bersemangat saling tanya dan sebagian lainnya terlihat kebingungan dengan apa yang diperbuat.  Komentarpun bermunculan.  Mulai dari  kata sulit, bingung dengan pertanyaan yang akan dilempar hingga kesulitan untuk mengetahui permasalahan rekan pasangannya.  Itulah sekelumit gambaran yang terjadi  saat acara rutin pendalaman materi bagi ketua KMM dan KMB di TDA Jaksel.  Pak Idham Mashar sebagai pemangku divisi internal membuka dengan paparan yang cukup bagus mengenai “Coaching dalam Team” yang beliau dapat dari pertemuan KMB level 1.  Materi lebih mendalam beralih kepada saya untuk menularkan praktek coaching yang sebenarnya dan memberikan paparan yang lebih luas bagaimana coaching diterapkan.  Kebetulan Coaching Sertification pernah saya dapatkan hingga memudahkan delivery materi ini.  Saya pribadi mengemban satu misi untuk memberikan sentuhan yang lebih real kepada KMB di TDA Jakarta Selatan agar bisa berjalan dengan optimal, dan momentum ini sangat tepat untuk membangun KMB berbasis coaching.  Dan Bukan tanpa sebab rencana ini di gulirkan.

Pesat, itu kata yang tepat untuk menggambarkan proses pembentukan Kelompok Mentoring Bisnis (KMB) di TDA Jaksel.  Belum lama setelah KMB menjadi program serentak di TDA, bulan Juli tahun lalu secara struktur dan materi TDA Jaksel telah siap menggulirkan Program KMB ini.  Tercatat hingga kini terdapat 5 KMB yang aktif mengadakan pertemuan tiap bulannya dengan anggota 5 orang.  Meski bisa dikatakan sayang sebenarnya, karena dalam perjalanan justru tidak semua anggota KMB yang terdaftar cukup bisa menjaga konsistensi dan spirit.  Sehingga hanya separuh dari keseluruhan anggota yang masih bertahan […….]

Continue Reading

Self Coaching Practice

Tak dipungkiri beberapa kali tercatat ketidak konsistenan merambah pada penulisan blog ini semenjak dibuat.  Alasan klasik, sibuk. Dan alasan yang tak dapat ditolerir adalah kemalasan.  Sementara kebosanan menjadi alasan yang menggantung menginat tulis menulis adalah sebuah passion bagi saya.  Saya tak ingin mencari kambing hitam.  Selain menerimanya sebagai siklus kesadaran saya dipalingkan pada tujuan saya membangun blog ini.  Bukan untuk popularitas.  Menulis adalah wujud lain dari pembelajaran kedisiplinan buat saya.  Bila ujungnya demikian maka saat kurva semangat itu menurun tak ada yang lebih baik kecuali menyadarkan diri dan bersemangat untuk berjalan di garis tujuan.

Mungkin pertanyaaan yang terbesar bukan lagi kenapa fluktuasi dalam menulis terjadi. Namun kini lebih pada Bagaimana agar konsistensi dalam menulis terjaga.  Saya orang yang cukup procedural dan saya yakin bukan hal yang sulit bagi saya untuk membuat jadwal menuliskan prioritas bahkan sekaligus menjalankannya. Namun saya rasa bukan disitu permasalahannya […….]

Continue Reading

Belajar Dari Si Start Up Business

Heterogen. Begitulah gambaran TDA Jaksel saat ini.  Semenjak penataan keanggotaan dan pembentukan KMM baru dimulai awal Februari lalu, lebih dari 65% anggota dan simpatisan [fresh blood] berkegiatan online di milist FB TDA Jaksel.  Terbilang 6 KMM Running Business dan 2 KMM Start Up Business terbentuk dengan anggota 7-10 orang yang terkumpul berdasarkan peminatan dan lokasi yang dijaring melalui survey.  Perkerjaan rumah belumlah usai.  Tantangan terbesar untuk menjadikan KMM sebagai inti kegiatan dan menumbuhkan KMM agar saling bersinergi dengan kepentingan bisnis anggota menunggu di depan.  Disinilah tugas pengurus dan senior dipacu untuk menerapkan pola asuh dan member KMM barupun ditantang untuk tetap menjaga semangat dan komitmennya untuk berkegiatan.

Kelompok Mastermind S1, terbilang baru.  KMM Start up yang digawangi pak Aceng Komarudin pemilik [event organizer] ini aktif berkumpul bersama Anne Ivanna Safhan [www.bagpose.com], Sri Marlina [viltual consulting],  Tati Wibowo, Pak Fendris Mazhar [Pudding Yummy], Donny Rahman [Artprint], serta Agung Wahjoedi [Suara Pro Audio]. Jadwal yang sulit untuk berkumpul serta lokasi yang terpisah tak menyurutkan KMM S1 untuk selalu bersepakat menggelar pertemuan rutin seperti halnya Rabu 20 April 2011 malam lalu.  Bertempat di workshop Pak Donny di bilangan Tanah Kusir, Pak Donny meminta kesediaan saya untuk meng-guide kelompok ini utamanya dalam sosialisasi workbook.  Saya sendiri cukup antusias meski KMM ini cukup jauh dijangkau bila berkegiatan.  Saya selalu kagum dengan semangat mereka untuk berkembang dalam bisnisnya [……..]

Continue Reading

Anggota TDA Jaksel-kah Saya?

Sempat seorang rekan menanyakan kepada saya mengenai status keanggotaan di TDA Jaksel. Pertanyaan mengenai siapakah sebenernya yang disebut anggota TDA jaksel tersebut dan apakah benefit yang didapat dari  keanggotaan TDA Jaksel?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut saya sedikit menggambarkan bahwa Komunitas TDA ini merupakan komunitas yang terbentuk dari chanel online.  Sama halnya dengan TDA Jaksel sendiri.  Maka bila menengok angka yang ada di milist online seperti di milist yahoo, anggota TDA jaksel tercatat 250 orang sementara di milist FB terdapat 105 orang.  Namun yang menjadi pertanyaan apakah ini adalah yang disebut dengan anggota TDA Jaksel? […….]

Continue Reading

Membangun Budaya Dalam KMM R5

Terkesan sangat religious, begitulah yang terjadi pada pertemuan KMM R5 rabu  awal Februari 2011 bulan kemarin.  Wajar, Karena kami menggelarnya di Masjid Agung Al Azhar.  Bertiga bersama Pak Hendra dan Pak Khidir sengaja kami mengambil tempat disini.  Jadwal saya memaksa saya tidak bisa jauh dari kampus karena ada kegiatan business launching mahasiswa kewirausahaan yang saya bimbing.  Beruntung Pak khidir ada pertemuan dengan rekan bisnisnya di tempat yang sama dan pak Hendra cukup fleksible mengikuti jadwal.

REVIEW & TARGET:  Tak ada topic khusus yang kami bicarakan kali ini.  Kecuali bersama mereview bisnis 2010 dan mendengar masing-masing strategi untuk tahun ini.  Dan semua ini akhirnya bermuara pada business plan.  Luar biasa sekali mendengar paparan dan strategi  pak hendra yang sudah mulai berkembang bisnisnya dan kini sedang merencanakan invasi dan memfokuskan diri untuk menerapkan manajemen inventory.  Demikian juga dengan pak Khidir yang mencanangkan 5X result dari tahun sebelumnya dan bagaimana strategy bisnisnya sudah mulai di terapkan […….] 

Continue Reading