By Be samyono (31072007.17.16)
(SWOT Analysis)
Ada yang menarik saat pelaksanaan Workshop Ngeblog Sambil Ngebizz yang digelar Blogfam tanggal 28 Juli lalu di Hotel Sofyan Tebet. Saat sesi motivasi banyak muncul kata “Momentum”. Satu kata penanda “saat yang tepat” untuk memulai langkah terjun ke dunia bisnis. Tidak saja Yulia dari TDA yang mencetuskan kata itu, tapi beberapa peserta yang sharing pun mentestimonikan bahwa banyak momentum yang mereka dapatkan karena satu kepahitan. Entah itu ditipu orang, karena krismon, karena bangkrut dan sebagainya. Karena kepahitan itulah timbul satu tekat untuk menjalankan bisnis sendiri. Benar dikata bahwa sebenarnya momentum itu adalah kita sendiri yang seharusnya menciptakan. Karena pada dasarnya banyak kejadian di sekitar kita yang berlangsung dan menunggu dijadikan momentum yang tepat. Namun kini timbul pertanyaan apakah momentum yang tepat itu adalah selalu peristiwa yang pahit?
Jawabannya tentu saja , TIDAK!. Bahkan bila anda jeli untuk melihat sekitar anda, idealnya anda bisa memulai suatu bisnis disaat anda masih mampu mendapatkan penghasilan dari sektor non bisnis. Dengan demikian anda bisa mengisi “waktu pendapatan jeda” dimana bisnis anda belum menghasilkan return dengan sumber pendapatan non bisnis yang anda tekuni sekarang. Begitu bisnis tersebut telah besar dan mulai menjanjikan anda bisa menekuni dan melepas pekerjaan non bisnis anda. Lalu apa yang harus dilakukan untuk memperoleh momentum itu?. Ciptakan kemauan dan komitmen untuk segera mencari peluang bisnis. Dan pada nyatanya banyak sekali peluang yang ada di sekitar kita. Kita hanya perlu untuk memilih dan memilahnya.
Harus kita sadari bahwa kebanyakan dari kita bukanlah berasal dari kelurga bisnis yang sejak kecil terlibat dengan bisnis itu sendiri. Kalaupun dari keluarga bisnis banyak sekali orang tua yang kurang suka anaknya berbisnis. Kebanyakan orang tua mendambakan mereka untuk bekerja secara formal di perkantoran. Hingga kepekaan terhadap bisnis tak banyak ditularkan kepada anak-anak mereka. Untuk itu kita membutuhkan alat yang membantu kita untuk memudahkan dalam memilih dan memilah bisnis yang tepat kita jalankan. Dan analisa SWOT adalah alat praktis dan sederhana yang sebenarnya cukup efektif untuk memenuhi kebutuhan itu. Analisa SWOT tidaklah asing bagi kita. Kita hanya perlu mempertajam analisa hingga mendapatkan hasil keputusan yang tepat apakah nantinya bisnis yang telah kita analisa tersebut akan kita jalankan atau tidak. Kunci utama analisa ini adalah akurat atau tidaknya kita memasukkan elemen yang akan dianalisa tersebut. Semakin akurat akan semakin tepat kita dalam mengambil keputusan.
Menggunakan analisa SWOT tidaklah susah. Saya seringkali mengajarkan peserta training saya untuk memilah satu kasus yang dianalisis menjadi 2 bagian. Pertama adalah carilah sebanyak-banyaknya faktor positif yang memungkinkan satu usaha yang dianalisa tersebut bisa memberi/mempunyai kontribusi positif untuk dijalankan. Dan yang kedua adalah sebaliknya, carilah sebanyak-banyaknya faktor negatif yang memungkinkan satu usaha tidak bisa berjalan atau mempunyai kontribusi negatif. Setelah itu kita pilah faktor-faktor positif yang telah kita dapatkan menjadi 2 bagian. Satu bagian adalah faktor-faktor positif yang bisa dikendalikan pengusaha dan bagian lainnya adalah faktor-faktor positif yang tidak bisa dikendalikan oleh pengusaha. Lakukan hal serupa pada faktor-faktor negatif yang telah anda dapatkan. Akhirnya kita mempunyai 4 kelompok faktor dan tinggal kita masukkan ke quadran yang ada pada SWOT analisis.
1. -Faktor-faktor positif – bisa dikendalikan = KEKUATAN
2. -Faktor-faktor positif – tidak bisa dikendalikan = PELUANG
3. -Faktor-faktor negatif – bisa dikendalikan = KELEMAHAN
4. -Faktor-faktor negatif – tidak bisa dikendalikan = ANCAMAN
Kita tinggal menganalisanya. Bila banyak faktor yang kita dapatkan berada di quadran KEKUATAN berarti usaha tersebut mempunyai potensi yang bagus tinggal kita KEMBANGKAN. Bila terbanyak di quadran PELUANG maka usaha tersebut mempunyai banyak potensi yang harus lebih banyak DIMANFAATKAN agar menjadi satu kekuatan. Terbanyak di quadran KELEMAHAN tentunya mau tak mau kita harus bekerja extra untuk MENGATASI kelemahan ini untuk jadi satu kekuatan. Dan bila yang terbanyak di quadran ANCAMAN cukup satu keputusan yang harus anda ambil yaitu HINDARI!
(bersambung)
6 comments
Waduh… kurang ngerti bisnis 😛
Mo-mentum kek, Mo mental kek, Mo tengkurap kek. Kagak ngerti.
Wakakakaka…
wah wah teduh
halo mas sam
greet website mas…
keep posting yach
good post here … salam kenal buat anda bung Sam
bingung dan sedikit takjup..
*gauruk2 udel..*
nice post bos..!!!!
1. -Faktor-faktor positif – bisa dikendalikan = KEKUATAN
2. -Faktor-faktor positif – bisa dikendalikan = PELUANG
3. -Faktor-faktor negatif – tidak bisa dikendalikan = KELEMAHAN
4. -Faktor-faktor negatif – tidak bisa dikendalikan = ANCAMAN
=======================================
mungkin maksudnya Peluang = faktor positif yg tidak bisa dikendalikan. demikian mjuga kelemahan = faktor negatif yg bisa dikendalikan.
maaf kalau salah.
husni